Unit Pengembangan Sumber Daya Kesehatan

Perubahan adalah proses yang harus dirancang sedemikian rupa untuk membuat nilai tambah bagi organisasi khususnya di bidang kesehatan dan institusi rumah sakit

Harusnya sebagai atasan dia itu harus bla... bla... bla. Harusnya sebagai teman baik dia itu harus bla... bla... bla. Harusnya sebagai orang yang pernah saya bantu ini dan itu dia harus bla... bla... bla. Sering keluhan semacam itu saya dengar dari para sahabat yang menyampaikan keluhannya pada saya. Tugas saya mendengarkan. Karena dengan mengeluarkan seluruh isi "uneg-uneg" kepada orang yang penuh perhatian seperti mahasiswa mendengarkan pengumuman tentang lulus tidak untuk ujian mata kuliah yang diajarkan dosen yang memberi pengumuman, konon hal itu bisa menciptakan rasa nyaman bagi yang bersangkutan.
Untuk jangka pendek hal ini boleh-boleh saja supaya tidak terlalu membuat hormon stres bekerja terlalu keras. Kalau hormon ini dibiarkan bekerja keras, akan berpengaruh tidak baik bagi kesehatan. Namun kalau direnungkan, sebenarnya apa peran kita (dalam hal ini yang mengeluh) dalam suatu proses interaksi dengan manusia lain? Secara sederhana sering kita mendengar petuah bijak, manusia wajib ihktiar selanjutnya serahkan pada Yang Maha Kuasa.
Pada dasarnya setiap individu bertanggungjawab dalam mendewasakan dirinya. Kebanyakan dari kita (termasuk saya tentunya) begitu mudah menuntut dan mengadili orang lain yang tidak mampu memenuhi ego kita. Lupa bahwa yang dituntut juga memiliki ego. Jadi gimana dong...?
Pertama, sempurnakan diri sendiri atau ubahlah diri sendiri. Berusaha bagaimana agar sistem berjalan dan menghasilkan seperti apa yang kita bayangkan dengan penuh kearifan. Dalam membuat keputusan kita juga sudah mengakomodasi ego orang lain.
Kedua, pengaruhi orang lain untuk menyempurnakan dirinya dengan sharing penuh rasa kearifan. Tidak mudah memang mengubah orang lain. Mengubah diri sendiri saja susah apalagi mengubah orang lain. Buatlah trik atau strategi tertentu untuk membuat orang lain bersama-sama dengan Anda merenungkan tugasnya sebagai manusia yang sudah telanjur terlahir ke dunia.
Ketiga, jika hasil upaya Anda untuk mengubah hanya sampai dalam batas-batas tertentu dalam waktu tertentu, itu sudah sangat luar biasa. Karena tugas Anda hanya mengajak, bukan menentukan hasil akhirnya. Apapun akibat yang Anda rasakan semata-mata karena hidup di tengah-tengah manusia yang sebagian besar bahkan hampir semuanya tidak sempurna. Ini menjadi "biasa" jika Anda tidak melakukan upaya apapun setelah mengeluh lalu menyimpannya dengan rapi dalam hati. Kekurangan orang yang Anda keluhkan tetap menjadi rahasia buat yang bersangkutan. Saya sendiri sering menyadari kesalahan setelah ada yang menegur entah dengan cara sopan dan lembut atau bahkan sampai langsung memukul. Yah, ternyata sulit melihat diri sendiri. Orang lain yang berani marah berani menegur bahkan memukul saya ternyata menjadi "cermin" yang jernih dan jujur tentang wajah saya yang sebenarnya. Saya bisa menulis ini setelah mengalami rentetan kejadian yang menurut saya sungguh luar biasa.
Keempat, dunia ini menunggu Anda untuk mengubahnya menjadi lebih baik dari hari ini. Jadi...? Bekerjalah...!!! Ubahlah dunia, jangan takut dengan resiko pahit. Karena untuk itulah Anda sekarang ada. Gunakan seluruh kemampuan dan potensi Anda untuk mengubah dunia.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar Anda