Unit Pengembangan Sumber Daya Kesehatan

Perubahan adalah proses yang harus dirancang sedemikian rupa untuk membuat nilai tambah bagi organisasi khususnya di bidang kesehatan dan institusi rumah sakit

Untuk membuat perubahan ke depan ke arah yang lebih baik dibutuhkan pemimpin puncak organisasi yang memiliki mimpi. Tanpa mimpi, maka organisasi akan statis dan hanya meneruskan perjalanan dengan cara yang sama dengan yang dilakukan pendahulunya. Masalahnya, apakah mimpi ini mampu ditransfer kepada anggota timnya? Karena mimpi yang masih bersifat abstrak dan virtual ini harus diterjemahkan oleh mitra kerja menjadi rencana strategi, bisnis dan anggaran jangka panjang dan jangka pendek secara visual bahkan sampai operasional.
Mengutip hasil survei yang dilakukan sebuah majalah bisnis dan ekonomi di Indonesia, ada sepuluh hal yang harus dilakukan pemimpin puncak. Pertama, memaksimalkan training untuk meningkatkan kompetensi, kualitas, produktivitas dan kreativitas. Kedua, melakukan change management, menyiapkan change journey dan user ownership terhadap perubahan yang ada. Ketiga, melakukan inovasi dan efisiensi di bidang produksi, distribusi dan pemasaran.
Keempat, mengembangkan pool of talents. Kelima, menyeimbangkan ekspansi pada bisnis inti, juga mendeversifikasikan usaha agar resiko tersebar di banyak tempat. Keenam, membangun tim capability dan membuat terobosan bisnis. Ketujuh, menggenjot keunggulan kompetitif dan mengontrol biaya. Kedelapan, meningkatkan peluang untuk terjadinya aliansi strategis dan kerja sama bisnis. Kesembilan, membuat jejaring yang ekstensif dengan komunitas bisnis. Kesepuluh, menciptakan “super leader” di setiap level manajemen.
Melihat dua peringkat teratas tugas pemimpin puncak, maka manajemen sumber daya manusia menjadi sangat vital. Dengan demikian, proses ini dimulai dari Human Resource (HR) atau urusan kepegawaian yang menjadi ujung tombak proses perubahan. HR harus memiliki keahlian, kompetensi dan kemampuan untuk menterjemahkan dua peringkat tersebut secara dinamis.
HR harus memahami rencana bisnis dan menjalin hubungan yang harmonis dengan pegawai. Membuat peta kondisi SDM yang ada dan membuat target-target perubahan untuk mengimbangi kecepatan mimpi pemimpin puncak. Selain itu juga mampu menyiasati masalah cost, menciptakan sistem yang dinamis, inovatif dan mampu memberi solusi yang efektif untuk menjamin tersedianya mitra kerja yang excellence. Tujuannya, tercipta tim yang solid untuk mewujudkan visi dan misi organisasi.
Jadi, HR atau urusan kepegawaian bahkan seluruh anggota tim/pegawai harus berimajinasi seperti pemimpin puncak.
Selamat melakukan Perubahan…!!!

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar Anda